WWW.TRIBRATANEWSSIMEULUE.COM-
Kapolres Simeulue AKBP Ardanto Nugroho, SIK,SH,MH dalam Acara tersebut Mengatakan, bahwa Untuk menekan tingginya ketergantungan terhadap kebutuhan beras dari daratan Sumatera di Pulau Simeulue, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Simeulue resmi melakuan launching beras yang diberi nama Bungo Lawang (Buah Cengkeh).

Acara launching yang langsung dilakukan oleh Bupati Simeulue, H. Erli Hasyim, SH,S.Ag,M.I.Kom dan Kapolres Simeulue AKBP Ardanto Nugroho, SIK,SH,MH di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Simeulue, Kamis 30 Mei 2019.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Simeulue, Zulfata, SP.MP mengungkapkan dengan kehadiran beras bungo lawang yang diproduksi di Simeulue, diharapkan mampu menyerap gabah dari petani yang ada di Simeulue sebab selama ini gabah milik petani hanya sebatas untuk dikonsumsi.

Lebih rinci Kadistan dan Pangan Simeulue menjelaskan bahwa saat ini, di Simeulue terdapat sebanyak 7. 175 hektar sawah, selain itu iklim sawah di Simeulue yakni dengan kategori memiliki intensitas hujan yang tinggi sehingga memiliki air yang cukup untuk kebutuhan penyerapan air pada tanaman padi.

Di Simeulue saat ini yang tercatat ada sebanyak 6000 kepala keluarga yang berprofesi sebagai petani, namun demikian selama ini gabah milik petani belum terserap dalam jumlah yang besar.

Kebutuhan beras untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di Simeulue hampir mencapai jumlah yang sangat tinggi yakni 13.000 ton beras per tahunnya, yang dipasok dari berbagai daerah di Aceh sepeti dari Pidie dan Aceh Barat Daya.

“Sementara petani di Simeulue hanya mampu menghasilkan beras sebanyak 6.000 ton per tahunnya untuk menutupi kebutuhan beras secara keseluruhan di masyarakat Simeulue,”ujar Zulfata.

“Beras bungo lawang ini merupakan produk asli Simeulue yang langsung dibeli dari gabah milik petani di berbagai wilayah yang ada di Pulau Simeulue,”kata Kadis Pertanian dan Pangan Simeulue, Zulfata.

Harga gabah milik petani yang dibeli melalaui Koperasi Oriza Satifa Simeulue binaan Dinas Pertanian dan Pangan Simeulue yakni Rp. 4.500 per kilo.

Sementara untuk penjualan beras Bungo Lawang akan ditaksir per kilo nya dijual Rp 11. 000 kepada masyarakat.

Ditargetkan dengan lancarnya produksi beras lokal bisa memenuhi 30 persen kebutuhan beras masyarakat Simeulue, di samping itu Dinas Pertanian dan Pangan mengharapkan peran dari Babinsa untuk mengajak masyarakat agar kembali turun ke sawah.

Pembelian gabah yang rutin setiap ada musim panen padi di masyarakat dan dengan hadirnya beras produksi lokal Simeulue diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani.

(Humaspolressimeulue).