SIMEULUE – Pemerintah Kabupaten Simeulue menggelar kegiatan zikir, tahlil, dan doa bersama dalam rangka memperingati 21 tahun peristiwa Tsunami Aceh (Smong), Jumat (26/12/2025). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Tgk. Khalilullah, Desa Air Dingin, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue.
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Bupati Simeulue, Mohammad Nasrun Mikaris, S.H., M.H., dan dihadiri oleh unsur Forkopimda, tokoh agama, pimpinan instansi vertikal, jajaran SKPK Pemkab Simeulue, para camat, serta tamu undangan lainnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Wakil Bupati Simeulue Nusar Amin, S.Pd., Ketua DPRK Simeulue Rasmanuddin H. Rahimin, S.E., perwakilan Dandim 0115/Simeulue, Danlanal Simeulue, Kapolres Simeulue yang diwakili Kasatbinmas Polres Simeulue AKP Syofyan, perwakilan Kejaksaan Negeri Simeulue, Ketua MPU Kabupaten Simeulue, Kepala Kankemenag Simeulue, Ketua Pengadilan Negeri Sinabang, serta unsur terkait lainnya.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan, dilanjutkan zikir bersama, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan dan arahan Bupati Simeulue, ceramah peringatan Tsunami Aceh, serta ditutup dengan pembacaan doa.
Dalam sambutannya, Bupati Simeulue menyampaikan bahwa peringatan 21 tahun bencana tsunami Aceh diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkokoh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan peristiwa tersebut sebagai bahan evaluasi diri dan pembelajaran dalam melangkah ke arah yang lebih baik.
Bupati juga menekankan pentingnya membangun budaya sadar bencana, khususnya bagi generasi penerus, agar selalu siaga dan tanggap terhadap potensi bencana di masa depan. Edukasi kebencanaan, menurutnya, harus terus menjadi perhatian utama dalam setiap peringatan tsunami yang digelar setiap tahun.
Kegiatan zikir, tahlil, dan doa bersama tersebut berakhir sekitar pukul 21.30 WIB. Selama kegiatan berlangsung, situasi terpantau aman, tertib, dan kondusif.
Melalui peringatan ini, diharapkan semangat kebersamaan, kepedulian, dan nilai-nilai kemanusiaan di tengah masyarakat Simeulue semakin kuat, serta menjadi pengingat akan kebesaran Allah SWT dan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana.





