Simeulue, 30 Juni 2025 — Sebuah kapal tanpa awak ditemukan terdampar di Pantai Pulau Simeulue Cut, Kecamatan Simeulue Cut, Kabupaten Simeulue, pada hari Minggu, 29 Juni 2025, sekitar pukul 13.00 WIB. Kapal tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan setempat bernama Hendri Mariono (38), warga Desa Latak Ayah, Kecamatan Simeulue Cut.Kejadian ini bermula saat Hendri mengunjungi kebun kelapanya di Pulau Simeulue Cut dan secara tak sengaja menemukan kapal dalam kondisi rusak parah dengan lambung terbelah di bibir pantai. Ia kemudian mendokumentasikan temuan tersebut melalui video dan membagikannya di media sosial dan grup WhatsApp.
Mendapati laporan itu, sekitar pukul 17.00 WIB, personel dari Satuan Intelkam Polres Simeulue bersama anggota Polsek Simeulue Tengah segera menuju lokasi yang berjarak sekitar 100 km dari Kota Sinabang. Tim dipimpin oleh Kasat Intelkam IPDA Fidhal Akhyar Febrina, dengan dukungan personel lain termasuk AIPDA Yoserizal, BRIPKA Riza Kartina, BRIPTU Teuku Mhd Rico, dan turut didampingi oleh Panglima Laot setempat.Dari hasil pengecekan di lokasi, ditemukan fakta-fakta berikut: Kapal telah berada di bibir pantai dalam kondisi lambung terbelah dua dan tampak telah lama terdampar, ditandai oleh banyaknya puing kapal dan tulang-tulang ikan di sekitarnya. Di kapal ditemukan sejumlah nomor identifikasi, yakni:
a) GT.198 NO.1621/GC
b) GT.199 NO.1619/GC
c) A/718/KP-PS/007420
Terdapat freezer besar di dalam kapal yang telah rusak dan berisi tulang-tulang ikan yang telah membusuk. Di badan kapal ditemukan tulisan “KM. Star Rindo Jaya IX”. Setelah dilakukan penyisiran di area sekitar pulau, tidak ditemukan satupun awak atau pihak yang terkait dengan kapal tersebut.
Kapolres Simeulue AKBP ROSEF Efendi, S.I.K., M.H. menyampaikan “Kami menanggapi temuan ini dengan sangat serius. Langkah-langkah awal telah dilakukan, termasuk pendataan, penyisiran, dan koordinasi dengan pihak terkait. Kami menduga kapal ini telah lama ditinggalkan sebelum akhirnya terdampar. Saat ini kami masih menyelidiki asal-usul dan kepemilikan kapal tersebut. Saya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan segera melaporkan jika menemukan hal-hal mencurigakan di sekitar wilayah perairan Simeulue.”
Analisa awal menyebutkan bahwa kapal kemungkinan besar telah lama ditinggalkan pemiliknya sebelum akhirnya terdampar akibat terbawa arus laut. Nelayan di sekitar wilayah Simeulue Cut juga mengaku tidak pernah melihat kapal tersebut beroperasi di wilayah mereka sebelumnya.Pihak kepolisian menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan melaporkan segala informasi tambahan yang mungkin berkaitan dengan penemuan kapal ini kepada pihak berwajib.